Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Coba-coba Bicara Okky Madasari

Gambar
                             Dua tahun lalu, di sebuah toko buku aku berkenalan dengan Okky Madasari. Ya, kita berkenalan lewat novel ketiganya, Maryam . Sebelumnya aku masih asing dengan penulis asal Magetan ini. Kalau tidak salah beberapa kali memang namanya disebut oleh dosenku di kelas Sosiologi Sastra dan Sastra Banding. Ia disebut-sebut karena novelnya Maryam memenangkan Khatulistiwa Literary Award pada tahun 2012. Menurut info yang sampai ke telinga aku, Okky Madasari disebut sebagai Pramoedya Ananta Toer masa kini. Karena penasaran, aku kemudian mencari karya-karya Okky.             Siang itu tak sengaja, aku menjumpai Maryam di Gramedia Expo. Karena harganya yang murah dan rasa penasaranku yang tinggi aku kemudian membelinya. Tidak menunggu waktu yang lama, aku langsung melahap Maryam...

Boneka Bukan Hanya Mainan

Gambar
Pameran "Boneka Bukan Hanya Mainan" yang diselenggarakan Museum Kolong Tangga pada 26 Januari 2017 .   Saat senja (26/1) saya mengunjungi Jogja Gallery di dekat Alun-alun utara Yogyakarta. Saya bukan pecinta boneka, namun tema “Boneka Bukan Hanya Mainan” dalam poster pameran boneka yang diselenggarakan Museum Pendidikan dan Mainan Kolong Tangga membuat saya tertarik untuk datang. Ditambah lagi ada tulisan “sebuah pameran untuk para orangtua dan dewasa”. Saya semakin penasaran. Ini pertama kali saya mengunjungi Jogja Gallery. Dari pintu masuk, saya melihat boneka-boneka itu satu persatu dihampiri pengunjung. Rata-rata mereka yang berkunjung memang adalah remaja akhir menuju dewasa. Ada juga orangtua dengan anaknya. Tak hanya boneka asal Indonesia, boneka dari Amerika, Amerika Latin, Afrika, Cina, Mesir dan Jepang juga turut dipamerkan.            Redy Kuswanto, Humas Museum Pendidikan dan Mainan Kolong Tangga menga...

Aku, Sekripsi dan Liburan

Gambar
                   Tahun ini seperti biasa, ada agenda mudik lebaran yang jatuh di bulan Juni. Mudik ke kampung halaman dan mudik ke rumah calon mertua bagi yang akan menikah dalam jangka waktu dekat. Ini tahun keempat saya tinggal di Yogyakarta.        Sejak tahun lalu, bapak ibu di rumah sudah memberi sinyal, "Sepertinya tahun depan, Wiwi (nama sayang) lebaran di Jogja," ujar bapak saat menelpon . Saat itu saya biasa saja, karena saya selalu berpikir orang tua pasti merindukan anaknya. Rindu itu biasanya diwujudkan dengan kiriman uang tiket agar saya mudik.         Namun kenyataan tak selalu membahagiakan, sinyal itu benar. Keputusan orang tua sudah bulat bahwa saya dan kakak perempuan yang juga kuliah di Jogja tidak mudik. Alasannya karena faktor ekonomi. Saya harus menghabiskan uang sekitar empat juta untuk tiket pes...